WISATA
247
0
Bukit Sanghyangdora

Sanghyang Dora adalah sebuah bukit indah yang terletak di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Nama “Sanghyang” dalam bahasa Sunda Kuno memiliki arti "yang disucikan" atau "yang dimuliakan", sementara "Dora" diyakini sebagai nama seorang pertapa atau sosok spiritual yang pernah mengasingkan diri di tempat ini. Karena itulah, masyarakat sekitar meyakini bahwa Bukit Sanghyang Dora adalah tempat bertapa leluhur zaman dahulu, tempat yang menyimpan kekuatan spiritual dan aura ketenangan.
Kini, Sanghyang Dora telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata alam unggulan di Majalengka. Tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah, khususnya oleh pencinta alam, pendaki pemula, komunitas camping, hingga fotografer lanskap. Berada di ketinggian ±385 meter di atas permukaan laut, Sanghyang Dora menawarkan panorama luar biasa: hamparan bukit hijau, kabut tipis yang menyelimuti pagi hari, dan lanskap Gunung Ciremai dari kejauhan. Tak heran jika banyak yang menjuluki tempat ini sebagai "Raja Ampat versi darat" karena dari puncaknya, tampak bukit-bukit kecil seperti pulau yang terhampar di lautan hijau.
Situs Cibaringkeng

Situs Cibaringkeng merupakan salah satu destinasi wisata alam yang terletak di kawasan pegunungan yang masih asri dan alami. Tempat ini menyuguhkan suasana sejuk khas pegunungan yang dipadukan dengan keindahan alam serta nilai sejarah dan budaya yang kental. Di kawasan ini, pengunjung dapat menjelajahi Puncak Sanghiyang Dora, sebuah titik puncak yang diyakini memiliki nilai spiritual dan keunikan tersendiri. Perjalanan menuju puncak menghadirkan pengalaman hiking ringan yang menyenangkan, dikelilingi pepohonan rindang dan udara segar yang menyejukkan. Tak hanya itu, Situs Cibaringkeng sendiri menyimpan berbagai kisah sejarah dan budaya lokal yang masih dijaga oleh masyarakat sekitar. Lokasi ini cocok bagi pecinta alam, pelancong yang mencari ketenangan, maupun peneliti sejarah dan budaya.
Kampung Adat Leuwibadak

Salah satu kampung adat Leuwibadak merupakan destinasi budaya yang menyuguhkan perpaduan harmonis antara kearifan lokal dan keindahan alam. Kampung ini dikenal karena tetap mempertahankan tradisi leluhur, mulai dari arsitektur rumah, nilai-nilai kehidupan, hingga tata cara bermasyarakat. Di tengah rimbunnya pepohonan dan sejuknya udara pegunungan, rumah-rumah penduduk beratap merah tersusun rapi, memberikan nuansa damai dan nyaman bagi setiap pengunjung. Kawasan ini cocok bagi wisatawan yang ingin merasakan ketenangan, mengenal budaya Sunda lebih dalam, sekaligus menikmati panorama alam yang masih alami. Kampung Adat Leuwibadak menjadi simbol kekuatan budaya yang terus hidup di tengah zaman modern. Tempat ini juga menjadi ruang belajar budaya, tempat refleksi, sekaligus spot wisata yang sangat cocok untuk pecinta fotografi, budaya lokal, dan ekowisata.
Bukit Enjoy

Bukit Enjoy adalah salah satu spot favorit di kawasan wisata Sanghyang Dora, Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Tempat ini dirancang khusus sebagai area perkemahan yang nyaman, aman, dan Instagramable, cocok untuk segala kalangan—mulai dari pelajar, keluarga, hingga komunitas pecinta alam. Dikelilingi oleh pepohonan rindang dan suasana alami yang sejuk, Bukit Enjoy menawarkan sensasi camping yang berbeda. Saat malam hari, suasananya semakin hangat dan estetik dengan hiasan lampu gantung yang menyala di antara tenda-tenda warna-warni. Area ini juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, termasuk area api unggun, toilet, spot foto, dan area bersantai yang menyenangkan.
Keberadaan tulisan "ENJOY" yang menyala terang menjadi ikon sekaligus titik foto utama yang mencerminkan nuansa ceria dan santai dari tempat ini. Bukit Enjoy bukan hanya tempat bermalam, tetapi juga menjadi ruang berkumpul, bercerita, dan membangun kebersamaan dalam balutan alam terbuka. Dengan akses yang mudah dan lokasi yang terintegrasi dengan jalur menuju puncak Sanghyang Dora, Bukit Enjoy adalah pilihan tepat bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam Majalengka tanpa harus mendaki terlalu jauh.
Situs Sumur Bandung

Diambil dari sebuah lokasi situs mata air yang konon pada saat itu ada keluarga Kerajaan Sunda dari Tatar Kulon yang melintas di tempat tersebut dalam keadaan hamil tua dan sesegera melahirkan. Dalam perjalanannya, rombongan merasa sangat haus dan kesulitan air untuk minum. Pada saat kesusahan tersebut ada wangsit (petunjuk) dari tetua/Buyut Kuningan bahwa di tempat dekat mereka duduk terdapat gundukan batu setelah diangkat batu itu ternyata seperti sebuah sumur kecil /bebelik dan terlihat airnya sangat bening. Demikian cerita singkat tersebut yang akhirnya nama mata air itu dinamai SUMUR BANDUNG.
Kini situs Sumur Bandung tengah di tata kelola sebagai salah satu lokasi wisata dan telah ditetapkan Juru Kunci (Kuncen) untuk mengelola dan merawat situs tersebut. Jadi Dusun Sumur Bandung diambil dari nama situs tersebut yang meliputi seluruh wilayah timur sungai Ciwaringin.